Sabtu, 22 Maret 2008

Uang

Biasanya uang dijadikan sebagai mahar, dengan jumlah disesuaikan dengan tanggal ijab/tanggal resepsi/tanggal istimewa mereka (misalnya pertama bertemu/jadian). Misalnya sang pengantin melakukan ijab/akad pada tanggal 19 Maret 2008, mereka menentukan maharnya sejumlah Rp 190.308,- Untuk mejadikan kenangan bagi sang pengantin, mahar tersebut dikemas dengan apik dan rata-rata dari yang sudah2, mereka memajangnya di ruang tamu atau di kamar mereka. Ada beberapa cara membuat kemasan uang menjadi cantik.

Bouquet Bunga

Bouquet bunga ini dirangkai dari bunga uang, daun plastik dan vas bunga. Uang yang dibentuk menjadi bunga dengan cara di lipat kemudian diikat dengan benang dan disatukan dengan tangkainya dengan menggunakan selotip bunga warna hijau. Kemudaian dirangkai dengan daun dan bunga kecil dari plastik yang sudah tersedia di toko, dan ditaruh (ditancapkan ) pada vas bunga yang sudah dikasih gabus untuk merangkai bunga. Usahakan jangan merusak uangnya, tidak mengurangi atau menambah jumlah uangnya, dan hasil dari rangkaian ini bisa dihitung untuk dicek kebenaran jumlah uangnya.


Masjid Uang

Rata-rata orang memajang uang maharnya di pigura dengan bentuk kipas, atau hanya berjejer dengan hiasan bunga. Tapi kami mengemasnya di pigura dengan gambar masjid. Dengan nominal uang sesuai permintaan (tgl akad ato lainnya) dan tidak kami tambahi atau kurangi. Hanya perlu sedikit sentuhan bunga dan sedikit manik utk puncaknya. Uang tersebut kami lipat dan kami lem dengan menggunakan lem kayu supaya kalau mau diambil lagi tidak merusak uangnya. Dan untuk menempel coin, kami gunakan lem castol.


Tapi masih tetap cantik walaupun gambar masjid itu tidak diberi hiasan bunga.








Sebenarnya saya pribadi tidak suka kalau mahar uang ini hanya digunakan utk pajangan. Bagi saya, terkesan sombong.
Jadi alangkah lebih berguna kalau mahar ini digunakan saat dibutuhkan.

Sehingga kami selalu berpesan dan memberi trik cara melepas lagi hiasan uang tersebut agar tidak rusak atau sobek.

Buka penutup pigura, dan ambil kertas/kain dasar hiasan uang tersebut, kemudian celupkan dan biarkan dalam air, sampai uang tersebut mudah diambil lagi.

Saya ingat trik ini saat masih jadi kolektor prangko (filatelis).

Jika sang pengantin pingin mengenangnya, tinggal diabadikan dalam bentuk foto, masukan ke album photo, FS atau blog. Lebih bermanfaat kan?

Tidak ada komentar: